08/11/11

Kamu Alasan Terbaikku

Semalam apakah nyamuk-nyamuk itu menggigitimu nak? Kulitmu yang semu gelap menjadi kontras dengan bintik-bintik merah.

"mah aku alergi gigitan nyamuk" ucapmu beberapa tahun lalu, yang entah berapa umurmu kala itu. Ibu seperti sedang mengalami "de javu" ke masa saat ibu rutin tiap pagi-sore memandikanmu, ya sama seperti sekarang, dulu ibu selalu bersenandung sambil meraba kalau kalau ada kawanan nyamuk yang menggigitmu setelah memperdaya ibu yang terlelap tadi malam. Maaf nak, kali ini ibu tak mampu seperti dulu, ibu tak mampu memandikanmu sambil menyanyikanmu sebuah lagu

~~~§§§~~~

Sayang, di bahumu adalah pelabuhan terakhir tempat segala perjalanan akhirnya tertambatkan. Waktu mungkin akan terus bergulir dan segala musim akan bergantian saling mengisi namun kenangan akan terus melekat.

Dingin mulai menjalari tubuhku, segera dekap aku, sayang. Tubuhku takkan pernah dikalahkan oleh beku, biarpun seluruh organku telah membujur kaku tapi ketahuilah sayang, aku selalu menghangatkan hatiku selalu agar kamu dan semua memori senyuman kamu tak akan pergi, bersemayam dan selalu memberiku alasan untuk bangga akan kehidupanku.

Ibuku hampir seperti aku, sangat suka untuk dipeluk. Jadilah orang pertama yang memeluknya saat melepasku. Kalian adalah alasan terbaikku meninggalkan semua ini dengan bahagia.



*) Sebuah karangan untuk mengenang pakdhe John.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar