28/01/12

Minggu Terakhir Bulan Januari

Yang kamu dengar itu bukan suara gesekan sekop menggali pasir tapi suara memori otakku yang tersendat-sendat berusaha memutar kembali ingatanku ke saat kamu tersenyum kelu, manja, dengan tatapan sayu menyambut kehadiranku.

Tiap kali tersendat, memoriku berhenti di senyuman itu. Tak susah menemukan ingatan tentang senyummu. Diantara gigi-gigi yang tersusun rapih, atau disamping senyum tiga jarimu itu aku selalu menemukan kebahagiaan tanpa batas. Entah sejak kapan aku merasa senyummu itu semacam morphin.

Kamu selalu menjaga tiap penampilanmu, bahkan suara tawa pun tak terdengar gelak yang kebablasan.
Aku sedikit masa bodoh, aku tak peduli anggapanmu, bahkan mengesampingkan harga diriku. Pikiran tentang kau akan mengatai aku "penggombal murahan"pun aku tepikan. "Kamu cantik, sayang. Aku pencari jalan yang tak berhasil membaca peta. Aku terjebak pada kecantikanmu dan kamu tau itu"

Tidak ada komentar:

Posting Komentar