23/12/11

Bidadari Dunia

Hari ini Mamakku berulang tahun. 47 tahun. Buatku, anak urutan pertama yang lahir dari rahimnya, angka 47 hanyalah berupa deretan angka. Mamak masih terlihat muda, cantik, enerjik.

Kerutan pelipis matanya mungkin mengisyaratkan pengalamannya dalam memandang hiruk-pikuk dunia,
tapi Mamak belum rabun.
Rambutnya yang sebagian banyak memutih tampak rajin selalu tersapu baluran semir hitam, bukan untuk merekayasa umur,
mungkin Mamak tak mau dipandang sebelah mata mereka yang muda.
Mungkin Mamak hanya ingin menunjukkan betapa beliau masih kuat dan trengginas pada seberapa berat cobaan yang dipikulnya.

Mamakku selalu menjadi tempatku berpulang, tempat kurebahkan segala rinduku.
Tempat mencairnya seluruh ego-ku.
Tempat merampingkan penat.
Tempat menerbangkan angan.
Dan tempat memohon restu atas semua mimpiku

Mamakku,
tulang punggungmu mungkin takkan selamanya mampu mengimbangi ke-ngeyel-anmu terhadap deretan umur.
Tapi kutahu,
itu bukan perlambang letih. Bukan pula tindakan menyerah.
Hanya sebuah siklus yang memaksamu sedikit menua.

Jangan terlalu keras pada dunia, Mak.
Berikan ragamu itu sedikit jeda.
Dunia sudah tertunduk padamu,
apalagi yang masih ingin kau buktikan? Kasih kesempatan pada 4 anak durhakamu berbakti.
Dan selamanya aku selalu mencintaimu.

Selamat ulang tahun, mamak. I will keep trying to make all of your prays comes true. :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar