02/05/11

Osama, Pahlawan atau Teroris?

Posting kali ini termasuk special karena dibuat bertepatan dengan (katanya) terbunuhnya Osama bin Laden, dan juga posting ini sekaligus menjawab comment dari seorang teman di fb. Oke, mari kita mulai.

  • Berawal dari status seorang kawan di Facebook: "Jika memang Osama bin laden telah wafat, semoga Osama2 yg lain segera muncul untuk memerangi orang2 kafir n menegakkan ajaran Islam.!!.. Allahu Akbar.. Allahu Akbar.."
  • saya : "teroris"
  • kawan : "sesungguhnya teroris dunia adalah Israel dan Amerika Serikat yg selalu mengganggu ketentraman umat Islam!!"
  • saya : "umat Islam yang mana? justru konflik agama yang dipledoi/kambinghitamkan"
  • kawan : "Irak, Iran, Afganistan, Palestina, Pakistan, dll telah diserbu tentara2 kafir n terbaru Libya.."
Di awal, saya tergelitik untuk memberikan komentar "teroris" karena menurut saya, sedari awal apa yang Osama lakukan sejak awal adalah sebuah kesalahan, sebuah tindakan teoris yang mencoreng nama baik Islam. Teroris menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah: orang yg menggunakan kekerasan untuk menimbulkan rasa takut; lalu sudahkah Osama memenuhi kriteria tersebut?! Pada komentar selanjutnya saya sebenarnya setuju pada pendapat kawan saya namun hanya sebatas: "sesungguhnya teroris dunia adalah Israel dan Amerika Serikat", kalimat selanjutnya saya amat tidak setuju "yg selalu mengganggu ketentraman umat Islam!!", umat Islam yang mana???? Sedangkan umat Islam sendiri terpecah-pecah. Umat Islam Irak?? Irak sendiri adalah negara yang mengalami perang saudara antar sesama muslim (syiah-sunni) hampir tiap hari ada masjid yang menjadi target bom bunuh diri baik dari kalangan sunni maupun syiah. Irak yang mayoritas Syiah bahkan saat rezim Shaddam Hussein pernah terlibat perang terbuka dengan Iran yang mayoritas Sunni. Selain daripada itu menurut pendapat saya Amerika menyerang Irak bukan karena Islam tapi murni karena kebutuhan Minyak mereka. Iran?? Adalah wajar bila Amerika dan Israel waspada dengan kekuatan Iran, sebenarnya bukan Iran saja tapi juga dengan Korea Utara. Kedua atau mungkin ketiga atau keempat negara tersebut punya kekuatan nuklir untuk saling menghancurkan, jadi menurut saya adalah wajar bila mereka saling bersitegang. Afghanistan dan Pakistan adalah setali tiga uang dengan Irak, sama-sama negara yang terlibat perang saudara, lagipula selama ini Osama bersembunyi bolak-balik di antara kedua negara itu. Palestina??? Ingat, konflik di sana sejatinya bukan merupakan konflik agama melainkan konflik sepetak tanah sama seperti yang selama ini terjadi antara Indonesia-Malaysia atau RRC-Taiwan dan juga Serbia-Bosnia hanya saja teriakan "Allahu Akbar" dan simbol-simbol keagamaan lainnya yang mengakibatkannya terlihat seperti konflik agama. Libia?? Saya tertawa membacanya, Khaddafi telah memimpin hampir 40 tahun bayangkan!! Mayoritas rakyatnya ingin menggulingkannya tapi apa yang terjadi? Mereka dibom, ditembaki, dibunuh pemimpinnya sendiri, apa yang bisa diharapkan seorang pemimpin seperti itu??? Yang perlu digarisbawahi adalah sebenarnya konflik yang terjadi adalah conflict of interest (konflik kepentingan) dan bukan konflik agama, ayolah sesekali buka mata hati yang damai jangan selalu mengaitkan segala sesuatu dengan agama karena agama adalah barang yang sensitif yang mudah sekali terbakar. Ya, sekali lagi saya tegaskan bahwa Osama adalah seorang teroris yang tega membunuh orang tidak bersalah untuk mendapatkan surga. Perbedaan antara Amerika, Israel, Kim Jong Il, Khaddafi dan Osama adalah Osama menggunakan agama sebagai tameng atas tindakannya selain dari itu mereka semua sama, teroris, penjahat perang. Jangan lupa juga bahwa Dr. Azhari, Noordin M Top dan kawan-kawannya adalah didikan dari Osama. Jadi masihkah harus membela tindakan Osama? Tindakan yang membuat orang lain mempersepsikan islam=teroris?

Saya bukan pro-Amerika, saya bukan pro-Arab, saya hanya memandang dari sisi lain tanpa menggunakan kebencian sebagai kacamatanya. Bagaimana ingin menciptakan perdamaian bila terus memelihara kebencian di dalam diri?! misal: A dendam dan benci pada B, maka apapun yang dilakukan B walaupun tindakannya benar akan selalu salah di mata A. Jadi selama ada pikiran negatif dalam diri tiap-tiap kita maka kata-kata "perdamaian" dan "kedamaian" adalah kata-kata yang cuma ada di dalam dongeng. Jangan jauh-jauh ke negeri orang ayo kita lihat ke negeri sendiri saja. Apakah kalian berkomentar saat masjid Ahmadiyah dirusak dan dibakar kemarin? Saat penganutnya dibunuh atas apa yang dia yakini. Atau saat kaum Syiah diganggu di Mojokerto, saat gereja di Tulung Agung dibakar, saat patung Budha yang jelas-jelas ada di vihara diturunpaksakan, saat umat kristiani harus merayakan natal di emperan gereja karena pintu-pintunya telah disegel. Banyak sekali orang terpelajar di negeri ini tapi sedikit sekali yang punya karakter, jadi jangan heran jika mudah disetir dan terbawa arus. Saya orang Islam, agama saya tidak pernah mengajarkan saya untuk membunuh, agama saya tidak mengajarkan saya mengganggu ketentraman orang lain, agama saya agama yang bersahaja, agama saya agama yang DAMAI.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar