08/10/11

Bagaimana Pembinaan Sepakbola itu Seharusnya? ~ Hedi


Apa itu "pembinaan sepakbola"?

Rekor 5 kali juara dalam 7 kompetisi terakhir La Liga Spanyol bukan hal yang mudah untuk tim sekaliber Barcelona merujuk pada rekor transfer klub seteru mereka Real Madrid yang memborong hampir semua pemain bintang sepakbola. Tercatat dalam kurun 10 tahun terakhir, Los Merengues sudah membelanjakan satu miliar euro atau sekitar Rp 11,769 triliun!!! Apa yang dialami Real Madrid jauh berbeda dengan seteru terbesarnya, Barcelona. Dalam kurun yang sama, di bawah pimpinan Joan Gaspart dan Joan Laporta, The Catalans "cuma" mengeluarkan 713 juta euro atau sekitar Rp 8,391 triliun. Namun dari sisi prestasi, Madrid tertinggal jauh pula dalam satu dasawarsa terakhir.

Disini lah faktor pembinaan pemain "bermain", di dunia ini ada beberapa akademi yang cukup subur menghasilkan sejumlah wonderkid. Diantaranya La Massia (Barcelona) dan Ajax Amsterdam. Saat ini dari 11 pemain inti Barcelona hampir separuhnya adalah hasil didikan akademi mereka, termasuk sang maha bintang mereka Lionel Messi dan juga hampir separuhnya pula adalah warga asli Spanyol.

Indonesia bisa seperti Barcelona, yang dengan mengandalkan pemain akademi (yang bukan instan) mampu menghadirkan prestasi. Harus dimulai sejak kompetisi terkait, apabila PSSI concern terhadap pembinaan pasti tak perlu lagi mengirimkan squad u-16 ke luar negeri yang sudah pasti hanya menghabiskan anggaran tanpa prestasi. Mari kita membicarakan Jerman yang sukses mengembangkan dan mensukseskan kompetisi liga dan timnas mereka.

Kenapa Jerman punya banyak pemain muda berbakat skrg? Awalnya tahun 99, Beckenbauer & petinggi DFB sepakat mengikuti sistem Prancis. Konsep yg dibuat adl membangun 121 pusat pemain muda di seluruh Jerman utk U10-U17 dgn latihan teknik. Setiap pusat bakat nasional Jerman itu disumbang 2 pelatih full time, nilainya sekitar $15 juta utk 5 musim. Mahal cyin!!! Poin kedua konsep baru Jerman itu, 36 klub pro di Bundesliga & Bundesliga 2 harus punya akademi pemain muda. DFB juga minta ke pemerintah Jerman untuk membenahi peraturan yg memudahkan pemain muda berintegrasi dgn sistem sepakbola mereka. Sistem pemain muda yg baru ini berhasil di klub Bundesliga Jerman. Salah satunya waktu Stuttgart bisa ngalahin MU musim 2003/04, waktu itu Stuttgart punya 3 stars hasil didikan sendiri: Kevin Kuranyi, Andreas Hinkel, Timo Hildebrandt.

Revolusi jg merembet ke timnas. Saat itu Juergen Klinsmann pelatihnya. Dia sharing standar fisik & taktik ke seluruh Jerman, semua klub amatir dan pro diminta memenuhi standar latihan fisik & taktik timnas Jerman. Skema 4-4-2 jadi standar baru. Skema 4-4-2 itu bukan harga mati, klub boleh ngembangin ke 4-3-1-2, 4-2-3-1, 4-4-1-1. Joachim Loew yg ngembangin. Untuk nerapin sistem baru pembinaan Jerman via akademi, total klub2 Bundesliga habis 100 juta euro/thn. Tertinggi di seluruh dunia. Sejak sistem baru dikenalkan 1999, 10 tahun kemudian Jerman juara Eropa U-17, U-19 & U-21!!!

Pusat pembibitan pemain muda Jerman mulai dari U-9. Mereka main 4-A-side di lapangan kecil supaya skillnya muncul. Jerman itu selalu punya patokan skema permainan buat klub. Era 90an 5-3-2. Berguna buat timnas. Sama seperti Jepang juga, 3-4 -3. Polanya Zacheroni. Kewajiban 36 klub Bundesliga utk punya akademi juga jadi syarat utk dapat lisensi kompetisi di Jerman. Aturan di akademi sepakbola klub: sedikitnya ada 12 anak Jerman di setiap jenjang usia. Mereka menerapkan sistem 6+5 di yunior. Dengan sistem pembinaan Jerman yang baru, pemain asing Bundesliga turun drastis. Sekarang cuma 38%. Di Inggris, 60% pemain asing. Jumlah anak di usia 12 yang masuk ke sistem akademi klub Bundesliga setiap tahunnya: 5000 anak!

Sekarang kita beralih ke Bundesliga Jerman yg wajib punya akademi pemain muda itu. Pengelola Bundesliga ada 3 asosiasi. Ada 2 wewenang pada 3 pengelola asosiasi itu: regulasi struktur kepemilikan klub & sistem lisensi Bundesliga. DFB bertugas tata kelola bola seluruhnya di Jerman, Asosiasi Liga & DFL mengawasi Bundesliga & Bundesliga 2. Klub Bundesliga sangat kompak dengan DFB, mereka diskusi rutin soal pembinaan muda setiap tahun. Sekarang jangan heran lihat Bayern Muenchen sampai punya lebih dari 5 pemain asli Jerman di starter XI. Hasil akademi tuh.

Jerman punya 4x lbh bnyk pemain bola dibanding Inggris, Prancis & Italia. Berkat 121 pusat pembinaan muda & 36 akademi Bundesliga. Jerman juga punya jumlah pelatih dengan lisensi A, B, C UEFA paling banyak dibanding Spanyol, Italia, Inggris & Prancis. Jerman juga rajin kirim timnasnya ke berbagai turnamen dan dimulai dari U-9. Jadi mulai kecil udah tahu pakem timnas. Klub Bundesliga Jerman juga wajib nyediain pendidikan utk pemain di akademinya. Tapi latihan per minggu tetap 18 jam. Perbandingan dengan Jerman: akademi klub di Inggris cuma latihan 2-4 jam per minggu. Karena anak-anak masih harus sekolah. Perbandingan dengan Jerman lainnya: akademi muda klub Belanda latihan setiap hari. Di Brasil, pemain kecil tinggal di klub. Akademi pemain muda di Jerman ada liganya, per jenjang, per wilayah, per negara bagian.

Titik balik sepakbola Jerman yang baru adalah musim 2008/09. Ada lebih dari 80 pemain jebolan akademi Bundesliga/2 melakukan debut! Sekarang ini Jerman punya lebih dari 270 akademi sepakbola dengan segala jenjang di luar 121 pusat akademi muda. U9-14 gak dikenalin strategi / taktik sepakbola. Taktik mulai di U15-16 saat udah pake A-11-side. Anak-anak harus fun sama bola. Klub2 Bundesliga & Bundesliga 2 total investasi 100 juta euro ke akademinya, income total liga +-2 miliar euro.

Klub-klub Bundesliga wajib punya 12 pemain binaan sendiri dalam skuad pertandingan, semua akademi Jerman juga harus berstandar DFB soal fasilitas latihan, medis, pendidikan, leadership, psikologi & mental. Sekarang di Bundesliga, rata2 pemain di klub berusia 23 tahun. Mrk lebih suka pemain sendiri, hemat anggaran. Sekarang ini di Bundesliga ada 61% pemain asli Jerman dan Bundesliga 2 71%. U23 Jerman hampir semuanya starter di Bundesliga.

Kalau orang Jerman ditanya tentang pembinaan, mereka akan jawab: long term project. Gak ada kamus instan atau kirim2 tim :D

Ini rangkuman inti revolusi sepakbola Jerman:
1. 50+ 1 ownership rule
2. Setiap klub Bundesliga harus punya 12 pemain asli Jerman di daftar skuad per pertandingan.
3. Semua klub Bundesliga 1 & 2 harus punya akademi pemain muda. Wajib!
4. Ada 121 pusat pembibitan bakat pemain muda. Dimulai dari U-9 dengan fokus teknik di lapangan kecil & 4-A-side.
5. Liberalisasi UU Warga Negara utk anak2/pemain muda yg punya latar belakang WN campuran/ asing.
6. Klub mulai senang ambil pemain muda nan murah dari tim mudanya sendiri.
7. Pemain muda Jerman punya banyak pengalaman sejak kecil dan jadi starter di klub2 Bundesliga 1 & 2.
8. Analisa terakhir, inovasi dikombinasi dengan kuatnya keuangan dan komitmen penuh dari para petinggi organisasi di Jerman.

Jadi sistem Jerman menyempurnakan sistem pembinaan di Prancis. Ini diakui seluruh dunia, bahkan UEFA & FIFA. Jadi role model. Nah Indonesia mau ngikut Jerman ga? Ga usah plek, disesuaikan kondisi aja. Kalo skrg dibuat, baru 20 tahun lagi ada hasilnya :D

Tidak ada komentar:

Posting Komentar