Kita menata rasi sendiri
Dari bintang mati, hilang, terlupa
Tak juga bisa meramal nasab nasib
Tapi, apa itu perlu?
Coba sesekali kau menunduk
Terpejam sejenak dan dengarkan
Bintang yang mengetuk dadamu
Sedekat itu, kawan
Pagimu hari ini pastinya pagi istimewa
Pagi saat kumpulan doamu terwujud
Apa rasanya, kawan?
Kamu telah memulai menatanya
Rasi yang menunjukkan para pelaut
Yang mulai meragu
Segera ciptakan yang lain, kawan
Agar suatu ketika seorang bocah
Tersenyum ketika meratap
Memandangmu begitu berkilau
: Meigha Insana
Tidak ada komentar:
Posting Komentar