17/01/11

Surat Rindu 3D

waktu akan menyembuhkanmu "Time heals you"

Tapi buatku ungkapan itu tak berarti, bagiku waktu sudah berhenti pada 19 Agustus, beberapa hari selepas ulang tahunku. Oh, aku sungguh tak mampu melupakan kado terindah itu —saat kita berkomunikasi untuk yang terakhir kalinya—. Apa kabarmu saat ini, sayang? Entah, aku hanya merasa hingga saat ini kamu sesekali masih mencuri-curi kesempatan untuk merinduiku.

Kamu tahu, sejak saat itu yang paling aku takutkan adalah bila suatu saat aku harus menemuimu, baik sengaja ataupun tidak sengaja. Pastinya saat itu mendadak darahku terkumpul di wajah dikarenakan urat arteri dan vena yang spontan cepat memompa dan akhirnya aku sendiri tersedak sebuah kamu yang menyumbat ruang paru-paruku. Di daguku tergantung sebuah batu seberat 2 ton hingga aku tak mampu mendongakkan muka untuk melihatmu. Maaf, sayang! Bila saat itu memang benar-benar tiba, berpura-puralah kita tak pernah saling kenal dan mungkin kita bisa mulai lagi dari awal. Hahaha, permintaan yang bodoh bukan? Tapi itulah aku, yang sampai saat ini (akan) tetap menantimu.

Saat ini aku baru sadar bila waktu itu kita adalah sepasang desainer mimpi, yang hayal adalah bentuk akhir dari mimpi-mimpi kita. Tapi sayangnya kita belum membaca tahap-tahap merangkai mimpi kita itu, kita hanya sepasang sok tahu. Akhirnya seperti sekarang ini, mimpi yang dulu telah kita desain sebegitu canggih kini menjadi bentuk yang entah serupa apa, mungkin seperti inilah bentuk kangen bila dapat diwujudkan secara 3D.

Yap, mungkin bukan cinta lagi sekarang tapi aku beruntung masih bisa mendapatkan rindu. Iya, rindu. Rindu yang selalu membuatku menggalau. Rindu yang selalu bisa membuatku bangga bahwa aku, seorang aku, masih kau ijinkan untuk merinduimu. Semua orang membunuh waktu dengan caranya sendiri, tapi aku membunuh waktuku dengan memikirkanmu. Hey, saat ini —saat sedang menulis surat ini— aku tidak dalam keadaan sedih lho! Bahkan aku sangat bahagia, karena apa? Karena yang pasti, aku tahu —saat ini— disanapun kamu sedang bahagia. Ah, terdengar sedikit naif memang. Tapi kamu tahu kan aku seperti apa. Hahaha :’)



~ aku yang selalu merinduimu

Tidak ada komentar:

Posting Komentar